KLATEN --- Seorang pemerhati pendidikan di Klaten H. Moch.Isnaeni mengatakan bahwa Orang tua memiliki peran penting dan strategis dalam mendampingi anaknya menghafal Al-Qur’an.
Hal itu disampaikan Moch.Isnaeni saat menjadi narasumber dalam acara Parenting dan tasmi' hafalan Al-Qur’an bagi murid-murid Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Muhammadiyah Program Khusus Desa Gumantar Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten Sabtu ( 8/2/2025 ).
Menurut Moch.Isnaeni yang juga sebagai Sekertaris Dai Kamtibmas Polres Klaten dan sekertaris FKUB Kabupaten Klaten ini mengatakan bahwa orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak-anaknya di rumah.
"Jika saja anak telah masuk di sekolah/ madrasah, orang tua adalah mitra kerja yang utama bagi guru-guru anaknya. Bahkan sebagai orang tua, mereka mempunyai berbagai peran penting dan strategis dengan pilihan-pilihannya yaitu orang tua sebagai pembelajar, orang tua sebagai relawan, orang tua sebagai pembuat keputusan, orang tua sebagai pendamping anak, dsb" katanya.
Dalam peran-peran tersebut menurut Moch.Isnaeni memungkinkan orang tua membantu meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak mereka.
"Peran orang tua dalam mendampingi anak-anak yang sedang menghafal Al Quran akan menentukan keberhasilan bagi hafalan anak-anaknya" katanya.
Dijelaskan diantara peran orang tua dalam mendampingi anak menghafal Al Quran mencakup beberapa hal.
"Orang tua mempunyai peran untuk memberi contoh dan memberi perintah untuk mencontoh yang lebih ditekankan pada pendidikan. Keterlibatan orang tua dalam mendidik anak menghafal Al-Qur’an sangat diperlukan" katanya..
Orang tua disampaikan harus bisa menjadi contoh anak mereka agar senantiasa bersedia untuk menghafalkan Al-Qur’an. Sebelum menuntun anak menghafal Al-Qur’an, hendaknya orang tua sudah hafal terlebih dahulu sehingga anak percaya bahwa surat-surat bisa dihafal dan anak tidak merasa tertekan karena orang tua yang menyuruhnya menghafal Al-Qur’an sudah menghafalnya.
"Seorang anak selain contoh juga membutuhkan dorongan atau motivasi agar mereka semangat dalam belajar dan orang tua berperan menjadi motivator bagi anak dengan cara membimbing, menemani membantu dan mengarahkan anak dalam belajar" katanya.
Motivasi dan dorongan dari orang tua menurut Moch.Isnaeni juga diperlukan oleh anak untuk menghafal Al-Qur’an.
"Orang tua harus bisa memberikan motivasi kepada anak agar anak selalu bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an.
Orang tua bisa memberikan hadiah jika mereka berprestasi. Hadiah tersebut bisa berupa hal yang diinginkan oleh anak" jelasnya.
Saat anak di rumah kata Moch.Isnaeni orang tua sebaiknya memberi tugas dan tanggung jawab kepada anak dengan memerintah anak untuk belajar, mengulang hafalan Al-Qur’an yang sudah dihafal agar tidak lupa, mengerjakan hal-hal yang positif, disiplin dan tanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan.
"Seorang anak apabila dikekang untuk selalu menghafal Al-Qur’an terus menerus pastinya akan bosan. Sebaiknya orang tua memberi kesempatan anak untuk mencoba dengan memberi kebebasan anak untuk menghafal dan orang tua hanya memantau dengan cara mendampingi, mengarahkan dan mengoreksi apa yang telah dilakukan anak.
"Hal ini baik untuk dilakukan orang tua karena anak mempunyai kesempatan untuk mencoba agar anak mempunyai banyak pengetahuan dan tentunya harus dengan pengawasan dan arahan dari orang tua" ujarnya.
Hal yang tidak kalah penting dari peran orang tua adalah menciptakan situasi yang baik dengan menciptakan kondisi yang kondusif atau menyediakan tempat yang nyaman untuk anak menghafal Al-Qur’an.
"Merupakan peran yang harus di jalankan orang tua, karena dalam menghafal anak memerlukan situasi yang kondusif dan nyaman supaya anak dapat menghafal dengan tenang" kata Moch.Isnaeni menjelaskan.
Pada bagian akhir Moch.Isnaeni menyampaikan bahwa orang tua hendaknya berusaha memahami anak dengan adanya pendampingan dan pengarahan dalam menghafal akan membuat anak merasa diperhatikan sehingga anak akan lebih bersemangat untuk menghafal.
Sebagaimana diketahui bahwa sejak 3 tahun yang lalu MI Muhammadiyah Gumantar Kecamatan Juwiring telah mencanangkan sebagai madrasah program khusus tahfidz Al-Quran bagi anak-anak mulai klas 1. Saat ini menginjak tahun ke-3 dengan jumlah anak yang mengikuti program khusus ini sebanyak 45 anak.
" Dari 45 anak yang mengikuti program khusus sebanyak 12 anak klas 1, 2, dan 3 sudah hafal juz 29 dan juz 30 dan yang lain masih dalam proses" kata Kepala MI Muhammadiyah Gumantar Agus Purnama, S.Pd.I.
Sejumlah orang tua merasa bangga anak_anaknya sudah hafal Al-Qur'an juz 29 dan atau juz 30.
( Moch.Isnaeni / Wiwit. )