KLATEN --- Bupati Klaten Sri Mulyani menerima penghargaan ke-2 sebagai bupati yang sangat peduli terhadap pendidikan karakter dan kerukunan anak bangsa bersamaan dengan peresmian Pusat edukasi kerukunan umat beragama di komplek Gedung Grha Bung Karno Klaten Selasa ( 14/1/2025 ).
Sebelumnya bupati Klaten pernah menerima oenghargaan juga dari Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet sebagai bupati paling inovatif dalam membina kerukunan umat beragama di Stadion Trikoyo Klaten, Rabu (16/11/2022) yang lalu.
Pemberian penghargaan ini bersamaan peresmian Kantor FKUB Kabupaten Klaten dan Pusat Edukasi Kerukunan Umat Beragama berupa bangunan 6 rumah ibadah yang dapat difungsikan untuk ibadah sesuai dengan agama masing-masing. Bahkan di tempat ini ada satu-satunya Klenteng untuk tempat ibadah bagi penganut agama Konghucu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi FKUB Indonesia, KH Taslim Syahlan yang menyerahkan penghargaan didamingi Wakil Sekhen Asosiasi FKUB Indonesia Pendeta Samuel D. Luas, M.Th menyampaikan bahwa penghargaan ini pantas diberikan kepada Bupati Klaten sebagai Bupati yang sangat peduli terhadsp pendidikan karakter dan kerukunan anak bangsa dan dalam membina kerukunan umat beragama di Kabupaten Klaten.
"Ini tidak lepas dari kegigihan bupati Klaten bersama dengan FKUB dan PKUB Kecamatan dan PKUB Desa/Kelurahan se Kabupaten Klaten yang telah berikhtiar merawat kerukunan di masyarakat" kata Taslim Syahlan.
Menurut Taslim Syahlan sebelum adanya Pusat Edukasi Kerukunan Umat Beragama ini bupati Klaten melalui Camat dan Kepala Desa/ kelurahan telah membentuk pengurus Paguyuban Kerukunan Umat Beragama ( PKUB ) di 26 Kecamatan dengan jumlah personil 293 orang dan pengurus PKUB di 401 Desa dan Kelurahan dengan jumlah personil sebanyak 4.544 orang yang telah dikukuhkan bersamaan dengan peringatan Hari Toleransi Internasional tanggal 16 November 2022 di Stadion Trikoyo Klaten.
“Penyerahan piagam penghargaan kepada Bupati Klaten atas prestasinya yang luar biasa yakni sebagai Bupati yang sangat peduli terhadap pendidikan karakter dan kerukunan anak bangsa." katanya.
Yang tidak kalah pentingnya kata Taslim Syahlan penghargaan ini diberikan kepada Bupati karena selama ini di Klaten tidak pernah diterpa oleh permasalahan intoleransi dan perpecahan diantara umat beragama.
Taslim menyatakan, kerukunan menjadi modal utama dalam menuju kesejahteraan dan kemajuan Klaten. Banyaknya keragaman suku bangsa dan agama di Klaten tidak menjadi penghalang untuk terus menjaga kekompakan dan persatuan dalam membangun wilayah ini.
“Klaten ini sebagai Kabupaten yang diapit dua kota budaya Solo dan Yogyakarta dengan penduduk yang heterogen, sehingga banyak sekali keragaman yang ada di Klaten, baik dari suku bangsa dan agama. Dan selama ini, kerukunan itulah yang terus dijaga sehingga Klaten bisa terus kondusif,” ujarnya.
Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani mengatakan, dengan diresmikannya pusat edukasi kerukunan umat beragama diharapkan dapat mengedukasi anak udi dini, siswa SD,SMP,dan SMA/SMK, para pemuda dan mahasiswa serta para tokoh lintas agama pentingnya nerawat kerukunan.
"Kabupaten Klaten ini PKUB Kecamatan dan PKUB Desa/Kelurahan, bersama seluruh masyarakat Klaten dan masyarakat di tanah air untuk terus menjaga atau merawat kerukunan dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama," kata Sri Mulyani.
Tantangan yang akan dihadapi masyarakat kata Sri Mulyani akan semakin berat dengan laju globalisasi yang tidak bisa dibendung sehingga tidak boleh membuat masyarakat terpecah, masyarakat semua kompak menjaga kerukunan yang telah disemai sejak lama.
Sri Mulyani sangat mengapresiasi kehadiran FKUB dan PKUB Kecamatan dan Desa/Kelurahan yang selalu memberikan semangat untuk kerukunan antar umat beragama.
“Kami selalu mendukung FKUB dan PKUB untuk menciptakan kerukunan dan persatuan di masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu Ketua FKUB Kabupaten Klaten KH Syamsuddin Asyrofi berharap agar pusat edukasi kerukunan umat beragama ini nantinya bisa makmur dengan kegiatan peribadatan sesuai dengan agama masing-masing.
"Pengurus FKUB tidak boleh pasif, tetapi lebih proaktif dalam memelihara kerukunan antar umat beragama. Proaktif untuk mendeteksi, melakukan pemetaan potensi gangguan, dan memberikan edukasi pentingnya merawat kerukunan." katanya.
FKUB kata Syamsuddin juga harus proaktif untuk mencari solusi dan mediasi untuk meredam jika ada gangguan yang mengusik kerukunan antar umat beragama sekecil apapun.
" Di sinilah peran penting para tokoh lintas agama yang tergabung di FKUB dan PKUB Kecamatan dan Desa/Kelurahan se Kabupaten Klaten". pungkasnya.
( Moch.Isnaeni / Wiwit )