Klaten - Petani dan Padi adalah dua bagian tak terpisahkan dari cerita agraris yang menenun kehidupan, menyatukan masa lalu dan masa depan (7/12/24)
Bertani adalah seni merawat negeri, Budaya Agraris mengajarkan kita bahwa setiap butir padi menceritakan tentang kerja keras dan keharmonisan antara manusia dengan alam.
Delanggu dan Beras Rojolele.
Beberapa upaya masyarakat Delanggu diantaranya, untuk menghidupkan kembali kelompok tani, mendirikan koperasi , mengusulkan dan menguasai regulasi, mendorong inovasi pertanian.
Masalah pertanian di desa Delanggu diantaranya adalah penurunan jumlah tani , vakumnya kelompok tani, pembinaan SDM yang kurang efektif.
Adapun solusi dari Sanggar Rojolele ini salah satunya menghidupkan kembali kelompok tani untuk bekerjasama dengan Pemerintah desa , menyelenggarakan festival Mbok Sri Mulih .
Festival Mbok Sri Mulih sebuah inisiatif sosial dalam visi dan misinya untuk menguatkan kembali nilai keguyuban dan gotong royong, media untuk berjejaring dan pengembangan SDM yang berkelanjutan , manfaat dari inisiatif sosial bagi masyarakat , penguatan Identitas pertanian desa Delanggu, sarana pengembangan SDM , ruang ekspresi dan pendayagunaan potensi - potensi SDM desa.
Mengapa perlu ada festival Mbok Sri Mulih ?
Jawabnya pak Ikhsan , selaku ketua Sanggar Rojolele, adalah : agar petani guyub rukun , petani bisa bergerak bersama - sama
Adapun beberapa rencana penguatan tani di Sanggar Rojolele, tanam padi Rojolele hasil riset Batan ( 105 - HST ) , Rekayasa sosial, rekayasa teknisi, rekaya marketing.
(Wiwit)