KLATEN – Ribuan orang berbondong-bondong datang ke kompleks makam Kyai Ageng Gribig atau sendang Klampeyan di jatinom Klaten untuk mengikuti acara rutin tahunan, sebar apem Yaa Qowiyyu atau saparan Jumat (1/9/23).
Sejak pagi hari, Sendang Klampeyan sudah dipenuhi warga. Tak hanya dari Klaten, mereka yang datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Bahkan, ada juga yang dari luar Jateng dan beberapa turis asing, yang ikut berbaur dalam kerumunan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga hadir dalam acara Yaa Qowiyyu atau sebaran apem atau juga saparan.
Bersama Bupati Klaten Sri Mulyani Gubernur Jateng tersebut datang untuk mengikuti tradisi yang sudah dijalankan sejak abad ke-16 itu.
Didampingi Bupati Klaten bersama keturunan Kyai Ageng Gribig, dan Permaisuri Raja Solo, Ganjar mendapat kesempatan membagikan apem pertama.
Ia melemparkan apem kepada ribuan orang yang sudah menanti di bawah.
“Sudah siap dapat apem? Bismillahirrahmanirrahim,” ucap Ganjar sambil melemparkan apem kepada warga.
Warga berebut mendapatkan apem pertama yang dilempar Ganjar itu. Sorakan riuh ketika ada warga yang berhasil menangkap apem dari Ganjar.
Tak hanya sekali, Ganjar berkali-kali melempar apem kepada warga. Warga pun berebut untuk mendapatkannya.
“Itu yang dapat beruntung sekali dapat berkahnya Pak Ganjar,” celetuk warga.
Sebanyak enam ton apem dibagikan dalam tradisi sebar apem Yaa Qowiyyu itu. Apem berasal dari sumbangan masyarakat sekitar, yang dikelola oleh anak keturunan Kyai Ageng Gribig.
“Luar biasa sekali, antusias masyarakat sangat tinggi. Mereka datang tak hanya dari Klaten, tapi dari berbagai daerah lain di sekitar Klaten, bahkan luar Jateng,” kata Ganjar.
Menurutnya, tradisi Yaa Qowiyyu sangat unik. Ada banyak nilai-nilai yang diajarkan dalam acara itu.
Ia berharap tradisi tersebut bisa terus dikembangkan. Sebab tidak menutup kemungkinan, tradisi Yaa Qowiyyu bisa menjadi destinasi wisata yang dinanti banyak orang.
“Saya senang, saya lihat semua masyarakat ceria. Mereka bisa bersilaturahmi dengan tetangga, teman, dan bisa saling bertegur sapa,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyempatkan diri untuk berpamitan. Di hadapan ribuan warga, Gubernur Jateng dua periode ini menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang terjalin selama ini.
“Saya juga mohon maaf jika ada yang kurang berkenan di hati bapak ibu sekalian. Saya nderek pamit, karena besok tanggal 5 September sudah pensiun. Saya tidak tahu, apakah tahun depan saya diundang lagi di acara ini,” pungkasnya.
Warga melepas Ganjar dengan lambaian tangan. Mereka juga berdesakan menyalami Ganjar saat ia hendak pulang.
“Makasih ya Pak, sukses selalu,” ucap warga bergantian mendoakan Ganjar. (**)