SEMARANG - Propam Polda Jateng melakukan pemeriksaan intensif kepada satu oknum polisi karena diduga terlibat penganiayaan terhadap pelaku pencurian hingga tewas. Penganiayaan terjadi di Boja, Kabupaten Kendal pada akhir Mei 2023.
“Ada beberapa sudah ditindaklanjuti prosesnya. Ada pelaku dari kepolisian, diproses Propam,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto di Mapolda Jateng, Kota Semarang, (3/8/).
Satu oknum polisi itu belum ditetapkan sebagai tersangka. Selain 1 orang yang diduga terlibat pidana, Kombes Bayu juga menyebut Bidang Propam Polda Jateng tengah memeriksa 7 anggota polisi lainnya terkait insiden itu. Ketujuh orang diperiksa dengan status saksi.
“Sebagian ada yang jaga, pemeriksaan. Saksi, sebagai saksi,” lanjutnya.
Satu oknum yang masih diperiksa itu, kata Bayu, berpotensi melanggar kode etik internal selain juga tindak pidana. Dia terancam dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan.
Terduga pelaku penganiayaan dan pengeroyokan itu juga ada yang dari masyarakat sipil. Mereka saat ini dalam pemeriksaan Polres Kendal. Selain itu, ada juga 2 oknum anggota TNI yang diserahkan pemeriksaannya ke pihak Polisi Militer (POM).
Pada insiden itu korban bernama Jhemy Antok Losa (39), warga Desa Trisobo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
Dia dianiaya di Boja, Kendal, Jawa Tengah setelah dituduh mencuri TV dan alat-alat pertukangan di salah satu rumah di Perumahan Rafada-2, Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal pada akhir Mei 2023 lalu.
Dia kemudian dipukuli beberapa orang sebelum dilarikan ke Puskesmas setempat sebelum dibawa ke Mapolsek Boja. Namun, sampai di Mapolsek Boja, keadaannya makin memburuk dan kembali dilarikan ke Puskesmas setempat sebelum dinyatakan meninggal dunia. (*)